Jumat, 17 Desember 2010

be someone for others

Hidup penuh dengan aneka rupa kejadian, kisah, tantangan, dan masalah. Semua kembali ke persepsi masing-masing apakah akan menganggap sebagai sebuah ujian untuk kenaikan tingkat yang lebih baik, atau sebagai batu sandungan yang malah akan membuat diri jatuh tersungkur. Pastinya semakin positif seseorang memandang kehidupan, maka akan semakin banyak hikmah terpetik dari setiap masalah yang membenturnya. Bertambahnya usia akan membawa sikap bijak dalam diri orang tersebut. Namun bila selalu merasa masalah yang datang adalah musibah yang selalu ditangisi, maka akan semakin membunuh semangat dalam dirinya.


Ada yang bilang padaku, bila seseorang selalu mengeluh kepada orang lain maka ia bukan saja telah menguras energinya sendiri namun juga menguras energi orang lain. Karena semakin banyak beban derita dikeluhkan oleh seseorang kepada temannya, semakin besar pula energi yang diperlukan seseorang untuk ikut memikul beban orang lain walau hanya melalui cerita.

Awalnya aku mengakui hal itu, tapi semakin lama aku tidak merasa demikian.

Mendengarkan keluh kesah, kesedihan, kemalangan, dan penderitaan orang lain memang bukanlah hal yang menyenangkan. Karena hidup memang penuh ujian dan masalah, setiap orang pasti pernah bermasalah. Dan tahukah rasanya bila kita sendirian dalam menghadapi masalah... rasanya dunia ini egois dan kejam. Semua orang sibuk dengan masalah masing-masing. Kesendirian terasa jauh lebih menyakitkan daripada masalah itu sendiri. Bagaimana pun, manusia sebagai mahluk sosial akan selalu membutuhkan manusia lain.

Oleh karena itu mendampingi orang yang bermasalah sepertinya memberikan banyak hal positif dalam diriku. Karena beberapa faktor, seperti :

a. Menjadi lebih bersyukur pada kondisi diri yang ternyata lebih baik dari orang lain
    Dengan melihat dan mendengar masalah orang lain, aku jadi membandingkan dengan kondisi yang ada pada  diriku sendiri. Hal ini membuat aku selalu merasa bersyukur atas apa yang aku miliki dalam hidup ini karena karunia Allah azza wa jalla yang selalu aku terima.

b. Dapat memberikan input kepada orang lain
    Pada saat dalam masalah, biasanya orang sulit sekali untuk berpikir. Otaknya tertutup dan sulit untuk melihat beragam informasi yang ada. Sehingga kesulitan dalam membuat solusi. Menjadi pendengar membuat aku dapat melihat masalah dari luar (out of box) dengan berbagai sudut pandang. Input dan masukan yang aku berikan akan sangat membantu teman yang dalam masalah, walau sekedar masukan paling sederhana sekalipun.

c. Dapat mengamalkan hadist Rasulullah SAW, sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.
   Dengan mendampingi teman yang bermasalah, yang sedang sedih, ataupun berduka, lalu dapat menghiburnya, setidaknya satu amalan dari hadist diatas telah dilakukan. Hal ini membuat hidup terasa lebih bermakna. Selain membuat kita semakin dekat dengan sesama manusia, maka akan semakin dicintai pula oleh Allah Ta'ala. Dan tiada yang lebih indah selain selalu menikmat cinta Ar Rahman.

Oleh karena itu, mari nikmati hidup yang begitu indah dan berwarna ini. Bisa berwarna hijau yang teduh, atau merah menyala-nyala yang penuh onak dan duri, atau hitam kelam yang penuh kesedihan. Semua yang terjadi dalam hidup adalah pilihan kita sendiri yang telah di ridhoi Allah Al Hakim.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar